Pages

Juli 28, 2018

5 Game Indonesia Super Keren yang Pantas Anda Antisipasi!


5. Rage in Peace


Sekelibat Anda melihatnya, maka Anda akan mengerti mengapa game racikan Rolling Glory Jam dan Toge Productions yang satu ini akan mudah populer, tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di pasar internasional. Ia mengambil rumus game yang sepertinya populer di kalangan streamer. Mengambil sistem gameplay game super menyebalkan dan sulit ala “I Wanna Be The Guy”, Rage in Peace adalah sebuah game platformer side-scrolling yang meminta Anda untuk bergerak dari kiri ke kanan dengan satu misi jelas – jangan tewas. Jebakan yang bisa membunuh Anda secara instan bisa muncul dari mana saja, termasuk dari kubangan air sekalipun. Berhadapan dengan kematian berkali-kali dan melalui proses Trial & Error apa saja yang harus Anda hindari, Rage in Peace juga dibalut dengan pendekatan visualisasi yang menarik.



Namun salah satu bagian yang membuat saya jatuh hati adalah bagaimana ia melebur mekanik gameplay ini ke dalam sisi cerita yang punya kedalamannya sendiri. Anda berperan sebagai seorang karakter bernama Timmy Malinu yang dikunjungi oleh sang malaikat kematian sendiri – Grim Reaper. Hari ini seharusnya menjadi hari terakhir bagi hidup Timmy, namun ia tidak ingin menyerah pada nasib begitu saja. Ia menggunakan waktu yang tersisa untuk memenuhi mimpi terakhirnya. Di GamePrime 2018, ia menjadi salah satu booth yang menyita perhatian lewat sistem gameplay dan tingkat kesulitan, yang tidak sulit untuk “menangkap” perhatian gamer manapun.

4. Forged of Blood



Dengan logo keren dan gameplay yang berbeda dengan kebanyakan game yang diperlihatkan di ajang GamePrime 2018, Forged of Blood dari studio Critical Forge memperlihatkan tajinya sebagai game strategi racikan developer Indonesia yang terlalu sayang untuk diabaikan begitu saja. Walaupun secara keseluruhan desain, apalagi dengan tema fantasi RPG yang ia usung, ia lebih ditujukan untuk pasar barat, namun bagi pasar lokal, ada sesuatu yang istimewa dengan ketertarikan developer dengan jumlah anggota tim di bawah 10 orang seperti Critical Forge untuk mengembangkan dan menyeimbangkan sebuah game RPG strategi yang tentu tidak mudah. Forged of Blood adalah game dengan tema fantasi dengan gameplay yang serupa dengan apa yang Anda temukan, di game X-COM misalnya. Namun alih-alih melawan alien, Anda harus bertarung dengan pasukan medieval yang juga dilengkapi dengan rangkaian jenis sihir mematikan. Visualisasinya sendiri terhitung ciamik dan rapi untuk sebuah developer indie.


3. Valthirian Arc – Hero School Story



Saya sempat memandangnya remeh, namun berakhir cukup kagum berkat sensasi permainan di sesi demo yang solid, sekaligus janji bahwa ia akan mengusung sistem cerita yang lebih “dalam” daripada apa yang terlihat di layar itu sendiri. Game racikan Agate dan PQube ini adalah sebuah game yang melebur dua konsep – simulasi management sekolah dan action RPG itu sendiri. Anda akan berperan sebagai seorang kepala sekolah yang lewat resource terbatas, berusaha membangun sebuah sekolah “pahlawan” terbaik di dalam kerajaaan. Membangun kelas dan mengatur penempatannya juga akan berpengaruh pada jenis siswa dan kekuatan seperti apa yang mereka miliki. Sisanya? Mendorong mereka untuk beraksi di dunia nyata.

Dibagi ke dalam misi dimana Anda harus terlibat langsung dan misi kecil dimana Anda hanya akan berhadapan dengan menu untuk mengirimkan siswa-siswi untuk menjelaskan tugas tertentu, Valthirian Arc – Hero School Story mungkin terdengar seperti game yang sederhana.



sang dev. menggambarkan gamenya dengan jelas, ada sesuatu yang cukup unik dari konsep cerita itu sendiri. Ia menyebut bahwa bergantung pada cara Anda membangun sekolah Anda dan beragam respon pada misi yang Anda selesaikan dan pilih, And akan bisa mendapatkan branching cerita yang berbeda-beda. Setiap brancing cerita bisa berujung dengan tidak hanya cut-scene saja, tetapi juga perbedaan karakter NPC yang Anda temui. Satu playthrough berbeda juga memakan waktu gameplay yang cukup lama. Harus diakui juga, Valthirian Arc – Hero School Story rencananya akan dirilis untuk Playstation 4, Switch, dan PC.

2. Project Retrograde




Sebuah kejutan, ini mungkin kalimat yang paling tepat untuk menjelaskan apa yang saya dapatkan dari Project Retrograde – sebuah game racikan developer bernama Freemergency Studio. Berisikan mahasiswa dan alumni dengan tim yang terhitung kecil, tim asal Jakarta ini menjajal peruntungannya lewat game yang sepertinya tidak sulit untuk saya sebut, yang paling menyenangkan di GamePrime 2018 – Project Retrograde. Berfokus pada sisi multiplayer kompetitif yang rencananya akan tersedia dalam format offline ataupun online, ia adalah salah satu game paling potensial yang saya lihat. Sesuatu yang siap untuk membuat Anda dan teman Anda tergelak tertawa, atau pecah persahabatan hanya karena rasa kesal yang ada. Semuanya dibaltu dengan visualisasi unik yang sederhana, tidak berlebihan, namun dipenuhi efek partikel mumpuni yang akan mengingatkan Anda pada judul, seperti Resogun misalnya.

Lantas, apa itu Project Retrograde? Secara sederahana, ia adalah game multiplayer kompetitif yang meminta Anda untuk berperan sebagai satu objek berwarna spesifik yang mirip dengan sebuah tank. Anda harus menjadi yang bertahan hidup terakhir, dengan menembak dan mendorong tank milik musuh ke sudut dinding ataupun objek berwarna merah, yang akan otomatis menghancurkan mereka. Senjata akan muncul secara acak di layar dan bisa Anda ambil dengan ragam efek berbeda, dari shotgun yang menyebar, sniper yang super kuat, hingga Shield yang siap memantulkan proyektil jenis apapun. Namun ada satu hal lainnya yang unik. Bahwa sistem recoil berjalan di sini. Ini berarti, bahwa setiap tembakan yang Anda lemparkan juga akan mendorong tank Anda ke belakang. Semakin kuat senjata yang Anda tembakkan, semakin kuat pula recoil yang ada.




Yang didapatkan di sini adalah sebuah level strategi yang menyenangkan, tetapi juga menegangkan di saat yang sama. Lewat sistem recoil yang mereka usung, senjata bukan lagi sekedar untuk mendorong musuh, tetapi juga bisa berperan sebagai booster untuk tank Anda yang geraknya memang, super lambat. Anda misalnya, bisa menghabiskan puluhan peluru senapan mesin Anda sebagai booster, baik untuk menjauh dari daerah merah yang berbahaya atau sekedar mendekatkan diri ke musuh untuk presisi tembakan lebih baik. Harus memerhatikan musuh, tetapi juga sekaligus memastikan tank Anda tidak berujung “bunuh diri” selalu menyenangkan di Project Retrograde ini.

1. Rising Hell




Si badass yang potensial, impresi terbaik yang bisa saya tuliskan untuk proyek teranyar racikan tiga developer dari Tahoe Games dengan Toge Productions sebagai publisher. Hadir sebagai game paling rapi dan “jadI” dari segilintir game yang juga terhitung layak untuk dimainkan tidak hanya fantastis dari segi gameplay saja, tetapi juga presentasi visual dan musik. Game yang akan mengunci perhatian Anda dengan cepat begitu Anda melihatnya. Apalagi jika Anda merupakan penggemar game bertipe Rogue-like atau jatuh hati dengan Castlevania.

Rising Hell membawa Anda berperan sebagai Arok, seorang pendosa yang memiliki kekuatan untuk membunuh para iblis. Alih-alih menyerah begitu saja dilempar ke neraka, Arok memutuskan untuk melawan balik. Seperti judul yang ia usung, ia berfokus pada aksi Arok untuk “mendaki” neraka dan bebas, sembari bertarung melawan para iblis Belial yang menghuninya. Mengingat ia berfokus pada “mendaki”, gameplay berfokus pada aksi platformer yang memang meminta Anda untuk senantiasa bergerak ke atas, lengkap dengan ragam jebakan yang siap untuk memotong sedikit bar HP Anda. Dengan varian musuh yang punya ukuran dan jenis serangan berbeda, apalagi dengan proyektil yang berterbangan, ini bukan game yang mudah.




Arok sendiri dipersenjatai dengan tangan iblisnya yang siap mencabik musuh dengan mudah. Seperti halnya Castlevania, serangan akan diproyeksikan lewat sistem angka dan damage. Tangan Arok ini juga bisa diperkuat dengan kemampuan spesial lainnya lewat dua sistem: pertama, power up acak yang bisa Anda dapatkan dari musuh yang tewas dan memberikan atribut berbeda pada jenis serangan yang Anda lontarkan. Dari memunculkan efek listrik AOE sampai serangan sabetan yang lebih panjang. Kedua, lewat sistem “Store”, dimana Anda bisa membeli power up spesifik sebelum bertemu boss di ujung level. Dengan resource yang dikumpulkan lewat point yang didapatkan dari musuh yang Anda bunuh, sistem Store ini akan memotivasi Anda untuk membasmi musuh yang ada. Semuanya diiringi dengan musik metal yang cadas.

Jika ada satu keluhan yang perlu dicatat dari sesi demo adalah gerakan yang tidak fluid karena recovery time yang terlalu panjang. Contoh? Jika Anda menekan tombol serang dan Arok melakukan animasi pukulannya, Anda dipaksa harus menunggu animasi selesai sebelum Anda bisa melakukan aksi lain, seperti melompat misalnya. Padahal di mata saya, untuk game dua dimensi yang butuh presisi gerakan yang luwes dan tepat seperti ini, kecepatan adalah sesuatu yang esensial. Rising Hell saat ini masih dalam proses pengembangan.

Di atas adalah 5 game Indonesia yang menurut saya pantas untuk diantisipasi oleh gamer Indonesia, baik karena keunikan, daya tarik, ataupun kualitasnya. Kualitas yang harus diakui, tidak kalah dengan developer-developer game indie dari luar misalnya, baik dari segi konsep, atmosfer, hingga gameplay itu sendiri. Tentu saja, pilihan saya bisa tidak lantas mendeskriditkan game-game lain yang tidak masuk dalam toplist ini. Ada beberapa game lain yang punya kualitas bagus dan pantas juga untuk dilirik seperti Azure Saga: Pathfinder, Stellar Strive, Ghost Parade, hingga Pamali, misalnya. Namun harus diakui, kelima game di atas daftar inilah yang membuat saya jatuh hati. Ada keseriusan, passion, dan mimpi yang besar mengikuti 5 judul game yang siap bertarung, dengan begitu banyaknya judul game raksasa dan indie di industri ini. saya sendiri tidak sabar lagi hendak menjajal setiap dari mereka.

Lantas, bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game Indonesia terbaru yang tengah diracik atau akan dirilis nantinya, manakah yang paling menarik perhatian Anda sejauh ini? Feel free to comment and expand the list!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar